Menginap di Desa Adat Ratenggaro: Rute dan Tips Perjalanan

1. Mengapa Harus Mengunjungi Desa Adat Ratenggaro?

Desa Adat Ratenggaro adalah salah satu destinasi budaya paling memukau di Pulau Sumba, Nusa Tenggara Timur. Dikenal karena rumah adatnya yang menjulang tinggi dan sejarah panjang yang terpatri dalam tradisi masyarakatnya, Ratenggaro menawarkan pengalaman unik yang tak ditemukan di tempat lain.

Desa ini adalah surga bagi pencinta budaya, fotografi, dan petualangan. Menginap di sekitar desa adat ini memungkinkan wisatawan menikmati suasana autentik, menyaksikan ritual tradisional, dan merasakan keramahan khas Sumba secara langsung.


2. Cara Menuju Desa Adat Ratenggaro

Desa Adat Ratenggaro terletak di wilayah Kodi, Sumba Barat Daya. Perjalanan menuju desa ini memang memerlukan usaha ekstra, tetapi pemandangan yang disuguhkan akan membayar semua lelah perjalanan.

Pertama-tama, Anda harus terbang ke Bandar Udara Tambolaka. Dari Tambolaka, Anda dapat melanjutkan perjalanan darat sekitar 2-3 jam menggunakan mobil sewaan atau ojek lokal menuju desa Ratenggaro. Jalan menuju desa cukup menantang, jadi pastikan kendaraan dalam kondisi prima.


3. Pilihan Akomodasi di Sekitar Desa Adat Ratenggaro

Meskipun tidak ada hotel berbintang di dekat Desa Adat Ratenggaro, Anda bisa menemukan homestay dan guesthouse dengan nuansa lokal yang hangat. Pilihan akomodasi seperti homestay di Kodi atau penginapan di sekitar Tambolaka bisa menjadi alternatif menarik.

Sebagian besar penginapan dikelola oleh masyarakat lokal, memberikan Anda kesempatan untuk mendukung perekonomian warga sekitar sekaligus belajar tentang budaya mereka secara langsung.


4. Tips Menginap di Area Pedesaan

Karena ini adalah wilayah pedesaan, Anda perlu menyesuaikan ekspektasi. Jangan harapkan fasilitas mewah seperti Wi-Fi cepat atau air panas. Nikmati kesederhanaan dan ketenangan yang hanya bisa ditemukan di tempat seperti Desa Adat Ratenggaro.

Bawalah perlengkapan pribadi seperti obat-obatan, senter, dan power bank. Pastikan Anda juga membawa uang tunai karena ATM sulit ditemukan di daerah ini.


5. Aktivitas Seru di Sekitar Desa Adat Ratenggaro

Selain menikmati keindahan arsitektur rumah adat, Anda bisa menyaksikan upacara tradisional, belajar menenun dari ibu-ibu desa, atau menjelajahi pantai Ratenggaro yang terletak tak jauh dari desa.

Pantai ini sangat cocok untuk bersantai, menikmati matahari terbenam, dan memotret lanskap eksotis yang berpadu harmonis dengan budaya lokal.


6. Mengenal Rumah Adat dan Makna Filosofisnya

Rumah adat di Desa Adat Ratenggaro dikenal dengan nama “Uma Kelada.” Rumah ini memiliki atap tinggi yang menjulang hingga 25 meter, simbol dari hubungan manusia dengan dunia roh.

Setiap elemen dalam rumah adat memiliki makna tersendiri, mulai dari tiang penyangga, ruang dalam, hingga ukiran kayu. Dengan memahami makna ini, Anda akan semakin menghargai kekayaan budaya yang dimiliki desa ini.


7. Waktu Terbaik untuk Berkunjung ke Ratenggaro

Musim kemarau, yakni antara bulan Mei hingga Oktober, adalah waktu terbaik untuk mengunjungi Desa Ratenggaro. Cuaca cerah memungkinkan Anda mengeksplorasi dengan nyaman dan mengambil foto dengan pencahayaan yang optimal.

Pada waktu-waktu tertentu, seperti saat perayaan Pasola atau upacara adat lainnya, desa ini menjadi semakin hidup. Anda bisa bertanya kepada warga atau pemandu wisata tentang agenda budaya yang sedang berlangsung.


8. Etika dan Tata Krama Saat Berkunjung

Sebagai tamu, penting untuk menghormati budaya dan aturan yang berlaku. Mintalah izin sebelum memotret warga atau rumah adat. Kenakan pakaian sopan dan jangan mengganggu aktivitas warga setempat.

Warga Desa Adat Ratenggaro sangat ramah, namun mereka sangat menghargai adat dan tradisi. Menunjukkan rasa hormat Anda akan membuat pengalaman semakin menyenangkan.


9. Rekomendasi Kuliner Lokal yang Harus Dicoba

Selama menginap, cobalah makanan khas Sumba seperti katemak (sayur daun ubi dengan jagung), daging se’i, dan jagung bose. Rasanya autentik dan disajikan dengan cara tradisional yang menggugah selera.

Banyak homestay yang menyediakan masakan lokal sebagai bagian dari paket menginap. Ini kesempatan sempurna untuk mencicipi cita rasa Sumba yang sesungguhnya.


10. Mendukung Ekowisata dan Pariwisata Berkelanjutan

Dengan memilih menginap di sekitar Desa Ratenggaro, Anda sudah ikut berkontribusi dalam mendukung pariwisata berkelanjutan. Dana yang Anda keluarkan akan langsung berdampak bagi ekonomi lokal.

Selain itu, Anda juga menjadi bagian dari pelestarian budaya. Setiap kunjungan yang menghormati tradisi membantu mempertahankan warisan budaya agar tetap hidup di tengah arus modernisasi.

Tinggalkan Komentar

Scroll to Top